Breaking

Moeldoko: Hoaks dan Fitnah Tak Turunkan Elektabilitas Jokowi

Meski cukup menggannggu kerja timnya, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin mengklaim serangan hoaks dan fitnah tak membuat elektabilitas Jokowi menurun.

Moeldoko meminta agar masyarakat dapat melawan penyebaran hoaks. Pola kampanye hitam seperti ini masih dilakukan secara masif di daerah-daerah.

4

"Makanya presiden dalam setiap kesempatan mengatakan sekian persen orang percaya, hembusan hembusan fitnah itu. Makanya kita juga harus bereaksi," ujar Moeldoko.

Sebelumnya, menjelang Pilpres pada April 2019 mendatang, hoaks dan fitnah terus menyerang kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, salah satunya capres petahana Joko Widodo atau Jokowi. Selain dituduh sebagai anggota PKI, Jokowi juga sering dituding mengkriminalisasi ulama dan antek asing.

Belum hilang isu tersebut, Jokowi kemudian diserang dengan isu azan tak akan berkumandang apabila dirinya terpilih menjadi Presiden. Baru-baru ini, muncul video viral emak-emak yang menuding Jokowi akan menghapus mata pelajaran agama di sekolah.

Berikut isi pembicaraan video itu:

"Kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita. Walau kita yang tidak menikmati, tapi 10, 5 tahun ke depan ini apa kita mau pelajaran agama di sekolah dihapus oleh Jokowi bersama menteri-menterinya. Itu kan salah satu programnya mereka. Yang pertama pendidikan agama dihapus dari sekolah-sekolah. Terus rencana mereka, menggantikan pesantren menjadi sekolah umum".

No comments:

Powered by Blogger.