Breaking

Tim Jokowi Sebut Hoaks ke Petahana untuk Tutupi Kelemahan Kubu Lawan

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, hoaks yang dibuat untuk menyerang pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, hanya untuk menutupi kelemahan lawan.

"Sehingga isu Pak Jokowi dan Ma'ruf menjaga jarak dengan Islam, justru karena mereka lemah di situ. Isu LGBT justru kita lihat, fakta-fakta yang kuat di mana? Sehingga dalam konteks ini mari kita luruskan jangan menebar isu, padahal mereka sendiri yang menjadi bagian dari persoalan-persoalan tersebut, kemudian dilimpahkan pada Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," ucap Hasto di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

7

Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Ekonomi, Lukmanul Hakim, mendapat penugasan khusus dari calon wakil presiden Ma'ruf Amin untuk meluruskan hoaks dan fitnah yang menyerang petahana.

Adapun tugas itu akan menjelaskan kepada publik terkait serangan - serangan yang bersifat pribadi. Rencananya dalam waktu dekat, Lukmanul yang kini bagian tim kampanye nasional, akan bersama rombongan ikut safari kebangsaan untuk berkunjung ke Provinsi Aceh, esok hari.

"Terutama kita akan meluruskan atau menyampaikan beberapa fitnah atau hoaks yang terutama mengarah kepada Pak Jokowi secara pribadi, ataupun kepada Pak Kyai Ma'ruf secara langsung juga secara pribadi. Dan kita akan coba sampaikan apa fakta yang sesungguhnya," kata Lukmanul.

Dalam kesempatan itu, dia juga membawa misi yang kerap didengungkan oleh Ma'ruf. Ma'ruf selalu berpesan di berbagai kesempatan bahwa berdirinya Indonesia adalah hasil sebuah kesepakatan bersama.

Berbeda pilihan politik belakangan ini telah menyebabkan masyarakat terpengaruh oleh hoaks dan fitnah yang ujung dapat memecah belah masyarakat.

"Bahkan fitnah- fitnah yang sudah sangat ekstrem sampai mengatakan bahwa pemilihan ini dimenangkan oleh calon nomor 01, maka agama Islam akan lenyap begitu kan, kemudian bahwa LGBT juga akan disahkan, atau semua yang bertentangan dengan agama itu akan menjadi sesuatu yang legal. Itu harus kita luruskan," pungkas Lukmanul.

No comments:

Powered by Blogger.