Ikut Aksi Damai di KPU, Oppie Andaresta: Cinta Indonesia Lebih Tinggi Ketimbang Perpecahan
Penyanyi Oppie Andaresta ikut aksi damai bersama musisi dan aktris lainnya di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Menteng, Jakarta Pusat.
Selain Oppie, aksi damai itu juga dihadiri selebritas lainnya seperti Iwa K dan Asty Ananta, beserta ratusan relawan lainnya.
Oppie Andaresta dan rekan-rekan arits mendukung KPU RI untuk menuntaskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dalam penghitungan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Disela-sela aksi tersebut, Oppie Andaresta mengatakan bahwa dirinya khawatir masyarakat bisa terpecah belah karena perbedaan pilihan dalam pilpres 2019.
Menurut dia, perbedaan pilihan calon presiden dan wakil presiden bisa menimbulkan konflik dalam dalam masyarakat.
"Memang ada kekhawatiran adanya pecah belah antar-masyarakat ya atas Pemilu 2019. Sama sih kayak penyelenggaraan Pemilu 2014 lalu," kata Oppie Andaresta.
Oppie Andaresta menilai, konflik karena perbedaan pilihan akan terjadi selama Pemilu 2019.
Meski begitu, perbedaan pilihan itu akan menjadi warna dalam setiap pesta demokrasi di Indonesia.
"Cuma saya percaya rasa cinta terhadap Indonesia pasti akan menang, yang nantinya semua masyarakat akan berkawan lagi," katanya.
"Karena rasa cinta terhadap Indonesia lebih tinggi ketimbang perpecahan," ucapnya lagi.
Dia berharap, Pemilu 2024 mendatang, Indonesia tidak melangsungkan Pilpres dan Pileg secara bersamaan.
Alasannya, masyarakat Indonesia bingung untuk memilik wakil rakyat yang bakal duduk di bangku DPR RI, DPRD, dan DPD.
"Menurut saya mungkin kedepan nggak usah disatuin. Kita sebagai pemilih yang bingung. Karena ini suatu hal yang baru," ucapnya.
Meski begitu, dia menilai, Pemilu 2019 ini berjalan aman dan tentram.
"So far KPU bekerja maksimal ya bisa melaksanakan tugasnya dengan aman," ujar Oppie Andaresta.
Selain Oppie, aksi damai itu juga dihadiri selebritas lainnya seperti Iwa K dan Asty Ananta, beserta ratusan relawan lainnya.
Oppie Andaresta dan rekan-rekan arits mendukung KPU RI untuk menuntaskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dalam penghitungan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Disela-sela aksi tersebut, Oppie Andaresta mengatakan bahwa dirinya khawatir masyarakat bisa terpecah belah karena perbedaan pilihan dalam pilpres 2019.
Menurut dia, perbedaan pilihan calon presiden dan wakil presiden bisa menimbulkan konflik dalam dalam masyarakat.
"Memang ada kekhawatiran adanya pecah belah antar-masyarakat ya atas Pemilu 2019. Sama sih kayak penyelenggaraan Pemilu 2014 lalu," kata Oppie Andaresta.
Oppie Andaresta menilai, konflik karena perbedaan pilihan akan terjadi selama Pemilu 2019.
Meski begitu, perbedaan pilihan itu akan menjadi warna dalam setiap pesta demokrasi di Indonesia.
"Cuma saya percaya rasa cinta terhadap Indonesia pasti akan menang, yang nantinya semua masyarakat akan berkawan lagi," katanya.
"Karena rasa cinta terhadap Indonesia lebih tinggi ketimbang perpecahan," ucapnya lagi.
Dia berharap, Pemilu 2024 mendatang, Indonesia tidak melangsungkan Pilpres dan Pileg secara bersamaan.
Alasannya, masyarakat Indonesia bingung untuk memilik wakil rakyat yang bakal duduk di bangku DPR RI, DPRD, dan DPD.
"Menurut saya mungkin kedepan nggak usah disatuin. Kita sebagai pemilih yang bingung. Karena ini suatu hal yang baru," ucapnya.
Meski begitu, dia menilai, Pemilu 2019 ini berjalan aman dan tentram.
"So far KPU bekerja maksimal ya bisa melaksanakan tugasnya dengan aman," ujar Oppie Andaresta.
No comments: