Breaking

Yenny Wahid Kritik Aksi Sandi Kibarkan Bendera NU di Kampanye

Putri presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menanggapi aksi pengibaran bendera Nahdlatul Ulama (NU) oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno di Lumajang beberapa waktu lalu.

Menurut dia, aksi Sandi yang mengibarkan bendera NU dalam panggung kampanye akbar adalah perbuatan yang tak elok dan tak semestinya dilakukan.



"Semestinya bendera NU jangan dibawa kampanye, tapi ini berlaku untuk semuanya, mau pasangan 02 mau pasangan 01, enggak boleh," kata Yenny usai menghadiri Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT), di Hotel Shangri-La, Surabaya, Minggu (7/4).

"Siapapun semua, jadi kita semua harus disiplin apalagi yang dilakukan oleh Pak Sandi, enggak boleh itu dikibar-kibarkan untuk kampanye enggak boleh. Jadi semua tidak boleh memakai bendera NU pada saat kampanye," kata dia.

Kata dia, kedekatan dengan NU tidak bisa ditunjukkan dengan hanya mengibarkan bendera. Kedekatan dengan NU, kata dia, harus dibangun dengan proses yang panjang dan tidak instan.

"Jadi mengibarkan bendera saja tidak cukup untuk menunjukkan kedekatan dengan warga NU," ujarnya.

Kedekatan dengan NU itu, kata dia, di antaranya bisa dilihat dari rekam jejak dan sejauh mana pihak tersebut mau mendengarkan aspirasi warga NU.

"Nah selama ini yang punya catatan sejarah dekat dengan warga NU itu ya Pak Jokowi, dan apalagi kalau memang bagian dari NU ya Kiai Ma'ruf Amin," ucap Yenny.

Sebelumnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lumajang Jawa Timur juga telah menyatakan kecewa dan keberatan atas pengibaran bendera NU dalam kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Lumajang, Kamis (4/4) silam. Keberatan disampaikan lewat nota Nomor 209/PC/A.II/L.29/I/2019.

Nota keberatan ditandatangani oleh Rais Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang Husni Zuhri, Katib Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang Moh. Darwis, Ketua Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang Mas'ud, dan Sekretaris Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang Mughits Naufal.

Ketua Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang Mas'ud menyatakan nota keberatan itu resmi dikeluarkan oleh Pengurus Cabang NU Kabupaten Lumajang.

"Keberatan disampaikan karena bendera NU digunakan untuk aksi kampanye, sekali lagi bendera," katanya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (6/4).

Mas'ud mengatakan nota keberatan tersebut tidak secara khusus dikirimkan kepada Badan Pemenangan Nasional. Keberatan dikeluarkan kepada semua orang supaya ke depan tidak ada lagi pihak-pihak yang menggunakan bendera NU untuk kampanye politik.

No comments:

Powered by Blogger.