Breaking

Novel Baswedan Ternyata Politikus Binaan Partai Gerindra


Novel Baswedan
Akibat elektabilitas tidak naik-naik dengan bantuan kader Partai Demokrat seperti Andi Arief, Prabowo mulai menyebar hoaxs ( berita fitnah) antara lain tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.
Namun fitnah Andi Arief ini dibantah KPU dan sejumlah orang yang menyebarkan fitnah ini diciduk polisi.

Berbagai cara dilakukan Prabowo untuk menaikkan elektabilitas apalagi sosok Sandiaga Uno sangat tidak menjual. ” Siapa yang kenal Sandiaga Uno?,” tanya Almusfar.
Apalagi Sandi juga ikut-ikutan menyebar hoaxs tentang tempe setipis ATM, dan kenaikan harga bahan pokok yang langsung dibantah para pedagang.
Akhirnya, dengan bantuan Anies Baswedan Gubernur Jakarta yang merasa berhutang budi dengan Prabowo Subianto, dicobalah memainkan isu penyidik KPK Novel Baswedan.
Novel Baswedan mantan polisi berpangkat Kompol ini pernah dapat serangan air keras di rumahnya, dan isu ini mulai digoreng Prabowo Subianto.
“Ini settingan Prabowo dengan Anies,” kata seorang sumber di lingkungan Partai Gerindra.
Anies yang dikenal sebagai politikus kutu loncat ini, memang sudah lama tidak nyaman dengan Jokowi karena dipecat dari posisi Mendikbud.
Berseliweranlah isu-isu di media sosial jika Prabowo terpilih dalam 100 hari dia akan mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
“Gimana mau ungkap kasus Novel. Wong kasus penculikan yang dilakukan Prabowo 20 tahun silam aja gelap sampai sekarang. Bowo lagi kumur-kumur tuh,” kata Almusfar tertawa.
Kasus Novel Baswedan ini memang menyita perhatian publik karena begitu massifnya digoreng oleh ICW dan Majalah Tempo yang tak lain adalah sekondan Novel sendiri.
Sudah menjadi rahasia umum di KPK, mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu yang terlibat pembunuhan peternak sarang burung walet itu, memang punya ambisi besar menjadi Direktur Penyidikan KPK.
“Karier Novel di polisi sudah mentok. Karena itu dia mencari posisi di KPK sebagai Direktur Penyidikan yang selevel bintang satu,” kata sumber.
Namun belum sempat Novel mencapai apa yang dia inginkan, dia dapat musibah disiram air keras subuh-subuh buta.
Banyak spekulasi yang beredar di balik kasus Novel ini, antara lain dendam pihak-pihak yang merasa dizholimi Novel, persaingan jabatan dan berbagai kemungkinan lainnya.
Novel seperti nya menikmati kasusnya dijadikan isu oleh Prabowo Subianto.
“Seperti nya tanpa sadar atau mungkin juga sadar Novel terlibat dalam permainan politik ini. Apalagi dia diiming-imingi akan jadi pimpinan KPK jika Prabowo terpilih jadi Presiden,” kata sumber.
Menurut sumber, sebenarnya kasus Novel ini kasus sederhana namun karena disetting dengan opini yang massif oleh ICW dan Tempo, jadi lah Novel sebagai icon antikorupsi.
“Padahal Novel itu juga gak bersih-bersih amat. Masak kompol bisa punya rumah di Kelapa Gading. Artikan sendiri lah,” kata sumber itu tertawa.

No comments:

Powered by Blogger.