Breaking

Ekonomi RI Tumbuh 5%, Ekonomi: Belum Optimal, Tapi Mengesankan

Perekonomian Indonesia selama pemerintahan Jokowi-JK selalu tumbuh di kisaran 5%. Capaian itu diapresiasi, namun dinilai belum optimal.

Kepala Kajian makro LPEM UI Febrio Nathan Kacaribu menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia memang seharusnya masih bisa tumbuh lebih tinggi sedikit lagi dari 5%.



"Sebenarnya apakah pertumbuhan ekonomi sudah optimal? Menurut saya sedikit di bawah," ujarnya, Jumat (5/4/2019).

Meski begitu, Febrio menilai capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 yang sebesar 5,17% cukup mengesankan. Sebab 2018 merupakan tahun yang berat bagi perekonomian.

"Artinya tantangan global yang dihadapi khususnya 2018 negara manapun menghadapi tantangan berat. Negara akan fokus memadamkan api di 2018," ujarnya.

Tahun lalu, mayoritas negara terlebih negara berkembang lebih fokus untuk berbenah diri setelah terjadi guncangan perekonomian global. Apalagi gelombang itu telah memakan banyak korban.

"2018 terjadi banyak korban, contohnya Turki, Argentina, Afrika Selatan, termasuk juga India. Kita (Indonesia) bisa tumbuh 5,17% itu cukup mengesankan," tambahnya.

Dia juga mengapresiasi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang masih menjaga defisit anggaran di bawah 2%. Menurutnya hal itu menunjukkan bahwa pilihan kebijakan yang diambil sangat bijak.

"Itu mungkin alasan Bu Ani dapat penghargaan menteri terbaik se-Asia Pasifik. Karena dengan gejolak menimbulkan peluang untuk keluarkan kebijakan populis. Itu tidak dilakukan, tapi mengutamakan bagaimana budget pemerintah bisa kredibel," tutupnya.

No comments:

Powered by Blogger.