Breaking

Wiranto: Kalau Ada yang Bilang Pemerintah Banyak Utang, Kata Siapa?

Wiranto: Kalau Ada yang Bilang Pemerintah Banyak Utang, Kata Siapa?
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto tak ingin ada anggapan bahwa Presiden Jokowi tidak mampu bekerja. Dia juga mempertanyakan dasar tudingan bahwa Indonesia telah menumpuk utang.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di hadapan peserta 'Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional Dalam Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019' di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat.

"Kalau ada yang bilang pemerintahan enggak kerja, mundur, utang banyak, kemiskinan tambah, itu kata siapa? Maka saya katakan hoaks lawan hoaks. Dulu dihina diam, dihina PKI diam, dihina anti-Islam diam, tapi sekarang kita lawan. Ini bukan kampanye, ini kenyataan yang mengatakan kita harus tahu diri kita siapa, yang kita capai sudah sangat besar," kata Wiranto, Rabu (27/3/2019).

Menurut Wiranto, saat ini Presiden Jokowi membangun Indonesia mulai dari pinggiran. Masyarakatnya pun kini sudah mulai merasa bangga terhadap negaranya sendiri.

"Teman-teman di perbatasan mulai bangga aku Indonesia, kalau dulu denger radio Malaysia, tv Malaysia, beli sepeda Malaysia. Saudara sekalian ini satu contoh pemerintah menghayati apa yang harus dilakukan, saya jamin itu merupakan hasil kerja pemerintahan Jokowi," ucap dia.

Kawasan pinggiran itu dinilai menjadi keinginan Presiden Jokowi untuk membangun Indonesia. Hal itu dilakukan agar masyarakat tahu kalau Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan cukup luas.

"Maka membangun dari pinggiran beliau mau membangun Indonesia Raya ini, sekarang tersambung tol-tol pelabuhan lalu istimewa yaitu pembangunan wilayah perbatasan," ujar Wiranto.

Dia juga mengungkapkan, Indonesia tak akan bisa bersatu jika daerah pinggiran atau perbatasan Indonesia serta masyarakatnya tak disentuh oleh pemerintah. Ia pun merasa malu jika daerah tersebut masih ada yang kumuh, terlebih jika menjadi salah satu pos lintas antarnegara.

 "Ayo kita bangun dari pinggiran, artinya dulu pinggir enggak dibangun karena kita enggak tahu negara kita luas. Bagaimana kita mengatakan satu kalau kita enggak bisa kesana (pinggiran/perbatasan)," kata Wiranto.

Mantan Panglima ABRI ini menegaskan, apa yang disampaikan itu bukan merupaka kampanye atau mengkampanyekan Jokowi yang saat ini maju kembali dalam Pilpres 2019.

No comments:

Powered by Blogger.